Hidup ini memang akan selalu silih berganti dan setiap yang hidup pasti akan mati. walaupun setiap orang tahu bahwa semua bakal mati namun kebanyakan orang sulit menerima kematian orang yang dicintai sehingga sulit untuk melupakan orang yang dicintai karena masih tidak kuat menerima kenyataan atau juga masih merasa butuh terhadap orang yang telah meneinggal tersebut, Disini akan kami bahas cara melupakan seseorang yang telah meninggal baik itu suami, atau istri ataupun keluarga yang punya hubungan batin sangat dekat dengan anda sehingga anda merasa sulit untuk lepas dari kenangan nya.
Melupakan Suami yang telah meninggal
seorang anak wanita dibesarkan dan dirawat oleh orang tua sehingga dewasa dan menikah. Anehnya dan kebanyakan orang tidak menyadari hal ini bahwa melupakan suami yang telah meninggal justru lebih sulit bagi seorang janda ketimbang melupakan dan merelakan orang tuanya yang telah meinggal. Bila orang tuanya meninggal dan si anak wanita sudah menikah, mungkin satu atau dua bulan kemudian kesedihan yang dirasakan seorang anak akan hilang dan bisa menerima dan rela dan ihlas, namun ketika suaminya yang meninggal bahkan satu tahun berlalu rasanya masih teringat dan sangat sulit untuk lepas darinya. Ada juga yang butuh waktu sampai 2 tahun bahkan lebih, dan beberapa wanita juga lebih memilih untuk tetap memegang status janda dan menjadi orang tua tunggal untuk anak-anaknya daripada harus menikah lagi dengan suami baru.
Mungkin cerita ini dikira hanya karangan saja, namun fakta dan curhatan para janda yang telah mengalaminya membuktikan bahwa bagi wanita melupakan suami yang telah meinggal lebih berat daripada meninggalnya orang tua sendiri. Ini terkait kodrat wanita yang diciptakan oleh Tuhan sebagai pemndamping suami sehingga dia bisa mencitai suaminya sepenuh hati. Beda dengan para suami yang ketika ditinggal mati oleh istrinya kebanyakan akan segera cari istri baru lagi karena kodrat suami adalah mencari pasangan hidup, sebagaimana adam dahulu yang tidak kerasan sendirian walaupun sudah tinggal di surga sehingga hiduplah hawa dari tulang rusuknya.
Pertama yang anda mesti sadari ketika sulit melupakan suami yang telah meninggal adalah anda tidak sendiri. Banyak di dunia ini para istri yang juga sulit melupakan dan lebih memilih setia dengan almarhum suaminya. Dan saya rasa dan juga kebanyakan kalangan di Indonesia juga memaklumi, sehingga anda gak perlu merasa terlalu terbebani. Namun jika anda merasa bisa hidup lebih baik lagi dengan menemukan suami baru tentu tidak masalah karena tujuan manusia hidup adalah untuk mengakhiri hidupnya dengan keadaan yang sebaik-baiknya.
Kedua adalah belajar menerima bahwa ini adalah kehendak tuhan yang harus diterima baik maupun buruknya. Ini memang juga bukan perkara mudah namun selagi kita sebagai manusia yang merupakan hamba Tuhan dan semestinya menerima kenyataan yang sudah ditetapkan dan terjadi di alam ini maka hidup kita akan terus berlanjut dengan tenang. Dan selagi kita masih saja tidak bisa menerima akan apapun yang terjadi di masa lalu maka walaupun waktu terus berjalan namun pikiran kita, hati kita, emosi kita kan tetap terkurung dalam masa lalu tersebut dan akibatnya hanya menyiksa batin saja.
Lalu bagaimana cara agar kita bisa menerima sesuatu yang buruk tersebut dengan lapang dada. Maka kita harus punya pemikiran positif, dan bisa berpikir untuk menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan yang terjadi akibat kejadian buruk tersebut. Misalkan , kehilangan seorang suami atau ayah yang menjadi tulang punggung keluarga tentu sebagai keluarga akan takut bagaimana biaya hidup nanti kelak, jika terus berpikir akan ketakutan maka gak akan ada jalan keluar, namun jika berpikir positif dan yakin bahwa rejeki pasti ada dan dijamin oleh Tuhan ada jalan keluarnya.
Bila ternyata ketakutan anda kekhawatiran anda sudah dirasa terlalu berat dan gak kuat anda tanggung lagi. Maka satu satunya jalan adalah berpasrah kepada Tuhan. Anda bisa melakukan doa, atau sembahyang sesuai dengan keyakinan hati dan agama anda. Karena berpasrah adalah bentuk penghambaan yang sebenarnya ditunutut oleh Tuhan dalam setiap saat baik dalam keadaan kita kuasa ataupun lemah. Dan justru dengan berpasrah total inilah Tuhan memberikan solusi dan penarang bagi jiwa.
Ketiga, Menangis jika perlu dan seperlunya. Salah satu hal yang kadang dihindari oleh banyak orang ketika orang yang dicintainya meninggal adalah menangis karena takut jika berpengaruh terhadap keluarganya yang lain. Misalkan seorang istri menahan tangis karena takur nanti anak-anaknya jadi histeris dan sedih. Sebetulnya , wajar-wajar aja untuk menangis asalkan waktu dan di tempat yang tepat.
CARA MELUPAKAN KESEDIHAN DITINGGAL MATI
Cara lain yang cukup manjur untuk melupakan kesedihan akibat ditinggal mati oleh orang yang kita sayang adalah juga membaca dan mendengarkan sharing dari orang -orang yang senasib dengan kita yaitu orang yang juga merasakan kehilangan, seperti kisah berikut yaitu kisah curhat seseorang yang ibunya meninggal sumber dari kaskus :
=========================================
hai agan2, sudah lama gak bikin thread.
20 maret 2012 lalu, sy br kehilangan ibu saya tercinta, tutup sudah senyumannya, tutup sudah doa2nya, tutup sudah usianya.. sedih bgt gan, hr itu saya gak bisa menangis sampai keranda dibawa utk dikubur, baru saya terisak, dan langkah saya terhenti spt patung, br saya sadari saya tak akan pernah bertemu lagi selamanya...
hari itu belum seberapa kehilangannya gan, krn masih byk kerabat dan tamu berdatangan, lewat beberapa hr br saya lebih merasakan kehilangan, sampe2 badan panas tiap malam, air mata gak berhenti mengalir, dan tiap malam selalu bermimpi ttg mama..
kematian emg bener2 gak ada yg tau gan, spt td saat berita uje kita smua dkagetkan, sama spt mama sy usia br 50 tahun, masih muda.. msh sering marahin n nasehatin (skr gak ada yg bawelin lg, bener2 kangen gan, gak pernah putus tiap nafas inget n doain beliau..
smga saya bs jadi anak solehnya ya.. amin
agan2 yg masi punya ibu berbuat baiklah, jgn berkata kasar, kalo ibu marah, atau rewel, sabar aja,,, dia ibu yg uda ngandung kita 9 bulan <ana jg perempuan, tau rasanya sakit, cape, dan berjuang mati2an demi anak dr dlm kandungan sampai dia dilahirkan
Apabila ajal tiba, tidak ada kekuatan apapun yang menangguhkannya. Allah-lah yang menentukan ajal seseorang. Mau atau tidak mau, siap atau tidak siap sebagai manusia yang hidup pasti, kita yang hidup pasti mengalami al-maut.
Paling tidak, ada tiga pesan yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW. Mengenai Al-Maut. Pertama, jangan takut mati, karena mati pasti terjadi, kemanapun kamu lari, mati pasti mengejar kamu. Tapi takutlah hidup setelah mati. Apa yang kau bawa bekal setelah mati itu.
Pesan yang kedua adalah selain seorang muslim tidak boleh takut mati, dia harus berani mati, tapi dia juga harus berani hidup. Minta mati dilarang oleh agama, berbuat sesuatu yang menyebabkan kematian adalah dosa besar.
Bunuh diri bukanlah orang yang pemberani. Orang yang bunuh diri adalah orang yang penakut, dia hanya berani mati, tapi tidak berani hidup. Kita tidak boleh mendoakan orang lain supaya mati. Mendoakan diri kita untuk cepat mati. Apapun yang terjadi, kita harus berani hidup.
Dan yang ketiga adalah pesan dari nabi jangan lupa mati. Mau atau tidak mau kita akan berhadapan dengan al-maut atau kematian itu. Dengan indah, Beliau mengemas pesan moral. Silahkan kamu cintai isterimu, suamimu, tapi kamu harus siap berpisah dangan mereka. Apakah kamu yang meninggalkan mereka ataukah mereka yang meninggalkan kamu.
Silahkan kamu cintai isterimu, suamimu, anakmu, tapi kamu harus siap berpisah dengan mereka. Apakah kamu yang meninggalkan mereka, ataukah mereka yang meninggalkan kamu.
Silahkan kamu cintai jabatanmu, kedudukanmu, hartamu, tapi kamu harus siap berpisah dengan semua itu. Apakah semuanya itu yang meninggalkan kamu, ataukah kamu yang meninggalkan semua itu.
Dan dengan indah Nabi berpesan walaupun kamu tahu besok akan mati atau terjadi kiamat. Dan hari ini kamu akan tanam sebuah pohon, tanamlah pula pohon itu.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
